Sensor Oksigen





1.Tujuan dan Latar Belakang (kembali)

Sensor oksigen (atau sensor lambda) adalah perangkat elektronik yang mengukur proporsi oksigen (O2) dalam gas atau cairan yang dianalisis. Sensor oksigen juga digunakan dalam sistem pencegahan kebakaran udara hipoksia untuk memantau terus menerus konsentrasi oksigen dalam volume yang dilindungi. Ada banyak cara yang berbeda untuk mengukur oksigen dan ini termasuk teknologi seperti zirkonia, elektrokimia (juga dikenal sebagai galvanic), metode laser inframerah, ultrasonik dan sangat baru-baru ini. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.


2. Gambar Sensor (kembali)



3. Cara Kerja Sensor (kembali)

· Oksigen sensor akan membandingkan jumlah kandungan O2 dari sisa pembakaran dengan O2 udara luar (Artinya kandungan oksigen dalam gas buang ( 0,3 – 3 % ) dibandingkan dengan kandungan oksigen pada udara atmosfir ( 20,8 % )).
· Kemudian hasil perbandingan O2 ini di konversikan oleh ZrO2 (Zirconia electrolyte) komponen pada O2 Sensor menjadi arus listrik.
· Jika kandungan oksigen dalam gas buang sekitar 3 % ( campuran kurus ), O2 sensor menghasilkan tegangan 0,1 volt.
· Jika kandungan oksigen dalam gas buang sekitar 0,3 % ( campuran kaya ), O2 sensor menghasilkan tegangan 0,9 volt.
· Tegangan listrik inilah yang nantinya disebut sinyal output yang akan di kirimkan ke ECU sebagai informasi hasil pembakaran yang terjadi pada ruang bakar yg dideteksi melalui gas buang. 
· Oksigen sensor bekerja seperti switch yang secara konstan akan memberikan sinyal setiap ada perubahan campuran bahan bakar.
· ECU akan menjaga campuran bahan bakar mendekati campuran ideal dengan melakukan kebalikan dari apa yang dilaporkan oleh oksigen sensor.
· Jika oksigen sensor memberikan sinyal bahwa campuran bahan bakar terlalu gemuk, maka ECU akan memperpendek waktu kerja injektor untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang disemprotkan, agar campuran menjadi lebih kurus.
· Saat oksigen sensor mendeteksi bahwa campuran bahan bakar terlalu kurus ECU akan memperpanjang waktu kerja injektor untuk menambah jumlah bahan bakar yang disemprotkan, pengaturan terus menerus seperti ini akan menjaga mesin bekerja dengan campuran bahan bakar mendekati campuran ideal.

4.Rangkaian Sensor (kembali)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar